Sejarah Yayasan Bodhinanda


Yayasan Bodhinanda merupakan organisasi keagamaan yang bersifat nirlaba. Didirikan pada bulan Mei 2017 dengan tujuan untuk mewadahi Vihara Pa-Auk Tawya Vipassanā Dhura Hermitage Pekanbaru, yang akan menjadi sebuah sentra pembelajaran dan pelatihan meditasi bersumber dari ajaran Sang Buddha. Pembelajaran dan pelatihan meditasi akan dibimbing oleh guru-guru meditasi yang berkompeten.

Latar belakang berdirinya Yayasan Bodhinanda dapat dikatakan merupakan sebuah proses yang unik, diawali oleh sekelompok umat Buddha yang selama ini memiliki keyakinan dan semangat yang luar biasa, mulai dari berlatih meditasi kelompok setiap minggu sekali di sebuah cetya kecil tanpa bimbingan guru. Seorang umat yaitu Sdr. Anton Teguh Atmaja yang pernah mengikuti beberapa kali pelatihan meditasi di tempat lain yang kemudian saling berbagi pengetahuan yang di dapat, serta belajar Buddha Dhamma dari sumber yang terbatas seperti membaca buku-buku Dhamma, diskusi kelompok dan mendengar ceramah Dhamma dari rekaman audio yang di dapat.

Kehausan akan hadirnya seorang guru yang dapat membimbing meditasi dengan benar, membuat mereka selalu mencari tahu dimana kiranya bisa mengundang seorang guru meditasi yang baik yang dapat mengajar baik pariyatti (pembelajaran Dhamma) dan patipatti (praktek pelatihan). Seperti sebuah pepatah menyebutkan: “dimana ada kemauan disana ada jalan”, akhirnya buah kamma baik berbuah, melalui informasi dari Sdr. Charles Hardono (salah satu pengurus Pa-Auk Tawya di Jakarta) bahwa ada guru meditasi yg dapat membimbing dan berkompenten, dan mengenalkan beliau kepada kami.

Atas inisiatif dari ibu Suryanti dan ibu Suniah berhasil mengontak sang guru dan mengundang beliau untuk singgah ke Pekanbaru membimbing retreat meditasi singkat dan memberi ceramah Dhamma. Sang guru Yang Mulia Sayadaw U Dhamma Sara kepala Vihara Pa-auk Tawya Vipassanā Dhura Hermitage Pulau Rempang-Batam, bersama kappiya beliau Sdr. Atula seorang umat Buddha warga Singapura yang telah memiliki banyak pengalaman meditasi dan pernah menjalankan pelatihan menjadi bhikkhu sementara selama setengah tahun di Mawlamyine, dengan bermurah hati datang memenuhi undangan tersebut dan meluangkan waktu selama satu minggu untuk membimbing meditasi dan memberi Ceramah Dhamma bagi umat Pekanbaru. Turut dalam rombongan dua orang penerjemahnya bapak Anthony Lauwrence dan ibu Jenny Wiliani.

Dari sini cikal bakal kerinduan akan kehadiran sebuah tempat meditasi mulai tumbuh. Terlebih lagi setelah menghadiri undangan perayaan Kathina 2016 di PATVDH Rempang-Batam, kemudian pulang dengan semangat yang berapi-api. Setelah bapak Anthony Lauwrence beserta isteri selesai menjalankan pelatihan meditasi selama empat setengah bulan di Mawlamyine, dan sebelum kembali ke Indonesia, beliau mencoba menghubung Sayadaw U Candima (sekretaris utama Pa-auk Sayadawgyi). Awalnya Sayadaw U Candima tidak merasa yakin kalau ini dapat terwujud dan mendapat ijin dari Pa-Auk Sayadawgyi. Bagaimana mungkin hanya dengan satu kali mengundang seorang guru meditasi dari Pa-Auk Center sudah berkeinginan mendirikan sebuah sentra meditasi, paling tidak calon pengurus setempat (dalam hal ini ibu Suryanti dan ibu Suniah) diminta untuk bisa mengikuti pelatihan meditasi selama 2 tahun dahulu di pusat Meditasi Pa-Auk. Tapi berkat kegigihan bapak Anthony Lauwrence meyakinkan beliau bahwa pengurus di Pekanbaru akan bertanggung jawab dan menjalankan kepengurusan yayasan sesuai dengan peraturan pusat meditasi Pa-Auk dengan baik dan menjaminkan dirinya akan terlibat langsung di dalam kepengurusan sampai pengurus setempat telah mengerti semua peraturan dan mampu menjalankan kepengurusan yayasan dengan baik, atas dasar ini dan juga dukungan Sayadaw U Dhamma Sara akhirnya kami mendapat lampu hijau.

Atas dasar ini kemudian disepakati bersama oleh 3 orang pendiri Yakni: Suniah(Sunny), Suryanti(Aling), Anthony Lauwrence untuk bersama-sama berdana membeli sebidang tanah seluas 8000 meter persegi untuk didanakan sebagai lahan untuk membangun PATVDH Pekanbaru. Pada bulan Februari 2017, kami rombongan Pekanbaru sebanyak 32 orang ikut serta dalam perayaan Mahadana di Mawlamyine.

Kami menggunakan kesempatan ini untuk bertemu, memberi hormat dan bersembah sujud kepada guru besar Y.M Pa-Auk Sayadawgyi. Pada momen yang istimewa ini, sekaligus kami mempersembahkan sebidang lahan untuk digunakan sebagai tempat mendirikan pusat meditasi yang akan dibimbing oleh guru-guru dari Pa-Auk Meditation Center. Y.M Pa-Auk Sayadawgyi dengan mudita citta menerima niat baik tersebut. Dan atas permintaan dari kami akhirnya Y.M Pa-Auk Sayadawgyi memberi nama Yayasan Bodhinanda sebagai wadah yang akan menaungi Vihara Pa-Auk Tawya Vipassanā Dhura Hermitage yang akan dibangun.

Namun seiring dengan harapan agar kedepannya PATVDH Pekanbaru dapat berkembang menjadi sebuah tempat pelatihan yang benar-benar kondusif dan nyaman dan memiliki fasilitas pendukung yang lebih memadai maka kemudian pengurus berniat untuk memperluas lahan pembangunan dengan membeli lahan tambahan, dan membuka kesempatan kepada para donator yang mulia untuk ikut serta berbuat kebajikan bersama. Selanjutnya bergabung ibu Ai Yen, Gan Mei Cen, Yoki Wira, Andre Hormer beserta pada donator sukarela lainnya dalam daftar penyumbang pembelian lahan, sehingga saat ini luas lahan sudah mencapai 19.800 meter persegi.


Kepengurusan kami yang lebih banyak didominasi ibu-ibu rumah tangga, setelah melalui proses yang cukup sulit, tidak peduli disaat panas terik matahari sekalipun keluar masuk jalan tikus, terjerembat ke dalam kubangan lumpur, kemudian pulang dengan hasil yang sia-sia namun tidak menyerah. Berkat semangat dan kegigihan akhirnya kami mendapat sebidang lahan yang kemudian menjadi tempat berdirinya PATVDH Pekanbaru.



Gambar di atas menunjukkan Ibu-ibu dan Bapak-bapak saat survei lahan pertama setelah pulang dari Mahadana, dan menjadi lahan yang di offer ke Y.M. Pa-Auk Sayadawgyi (gambar kiri). Di gambar kanan, Sdr. Mulyadi saat melakukan patok batas lahan

Bahasa Pali “Bodhinanda” terdiri dari kata “Bodhi” dan “Nanda”. “Bodhi” dalam Bahasa Inggris adalah supreme of knowledge ; the tree of wisdom, yaitu pengetahuan tertinggi/paling mulia/terunggul ; pohon kebijaksanaan/pencerahan . Sedangkan “Nanda” dalam Bahasa Inggris adalah rejoicing, yaitu berbahagia/bergembira. “Bodhinanda“ memiliki arti Yang Berbahagia Dengan Pengetahuan Tertinggi (Nibbāna). Sumber arti dari Yang Mulia Bhikkhu Koṇḍañña.

Yayasan Bodhinanda berdiri berdasarkan SK Kemenkumham No.AHU-0009230.AH.01.04. Tahun 2017. Yayasan Bodhinanda memiliki Dewan Pembina, Badan Pengurus , dan Dewan Pengawas sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian Yayasan Bodhinanda yang terintegrasi dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan keorganisasian Yayasan Bodhinanda.